Kampusgw.com

Menu

Kuliah Sambil Bekerja? Semua Bisa!

Penerima beasiswa Paramadina-Republika Fellowship, Setyawati Molyna, punya kiat tersendiri dalam membagi waktu dan energinya untuk berkuliah cerdas dan bekerja keras.

Wajah Tia sudah tak asing lagi terlihat di kancah Universitas Paramadina. Beragam aktivitas kemahasiswaan sudah dilakoninya semenjak ia menginjak semester pertama perkuliahan, dari  menjadi aktivis Serikat Mahasiswa (sejenis BEM-red) hingga langganan menjadi presenter acara kampus baik resmi dan non resmi sudah ia jalani.
Seakan energinya tidak pernah habis, mahasiswi asal Kudus, Jawa Tengah ini juga mulai bergelut di dunia kerja sebagai tutor di dua tempat belajar yang berbeda tanpa mengurangi prestasi akademik dan nonakademiknya yang lain. Apa kiat Tia dalam membagi waktunya? Simak penuturannya.

Irviene: Kesibukan saat ini?

Tia: Saya sekarang memfokuskan diri pada tiga hal, yaitu kuliah, bekerja, dan berorganisasi. Saya sadar bahwa ada jaman sekarang, soft skill sangat diperlukan. Karena itu saya juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Falsafah dan Agama dan organisasi politik KIBAR. Selain itu, saya bekerja sebagai tutor Home Schooling SUN (sekolah anak berkebutuhan khusus) dan guru bimbingan belajar di Teknos Kids. Namun, saya masih merasa kurang aktif. Saya sekarang sedang mencari peluang untuk berbisnis juga. Saya tertarik untuk mengembangkan entrepreneur skill saya.

Irviene: Mengapa memilih bekerja?

Tia: Bekerja sambil kuliah bagi saya adalah perpaduan dua hal yang sangat penting bagi kehidupan saya. Di perkuliahan kita belajar secara teoritis dan mengetahui keadaan di lapangan dengan bekerja. Saya beranggapan bahwa bekerja adalah sarana pengembangan diri di samping mengikuti seminar atau berorganisasi. Bekerja adalah mereguk pengalaman. Saya pun tidak bisa menafikan kalau gaji yang didapat cukup untuk membiayai kebutuhan hidup. Hehe

Irviene: Pelajaran apa yang dapat diambil dari berkuliah sambil bekerja?

Tia: Dua hal utama yang berubah dari saya, yaitu terlatih dalam manajemen waktu dan manajemen pikiran. Dengan banyaknya kegiatan, saya menjadi terbiasa mengatur waktu bahkan sampai hitungan detik per detik. Menegangkan! Dan juga dengan seribu satu masalah di dalamnya, saya berlatih untuk  dewasa dan tidak berlebihan dalam melihat suatu problem. Take it easy, everything will be okay.

Irviene: Bagaimana kiat Tia dalam mengatur waktu antara kuliah dan bekerja?

Tia: Jika banyak yang berpikir bahwa susah mengatur waktu antara pekerjaan, organisasi, dan kuliah, saya tidak, kok. Semua bisa bekerja sambil berkuliah. Kunci sukses saya dalam mengatur waktu adalah sebanyak apa pun kegiatan saya, saya berkomitmen untuk meluangkan hari Sabtu dan Minggu untuk bersantai agar menjaga pikiran dan energi saya supaya tetap fresh. Selain itu, yang paling penting adalah membuat prioritas. Sering saya dihadapkan untuk mengorbankan hal satu demi hal lain. Tidak usah bingung atau sedih, yang penting adalah kita bisa hitung-menghitung konsekuensi yang akan diterima saat mengorbankan suatu hal.

Irviene: Apa impian seorang Setyawati Molyna?

Tia: Saya ingin sekali mendirikan sebuah sekolah untuk anak tidak mampu dan juga sekolah untuk anak yang berkebutuhan khusus di daerah terpencil. Ini adalah kontribusi yang ingin saya lakukan untuk Indonesia. Dan saya bersyukur sekali, pekerjaan saya saat ini sejalan dengan cita-cita sosial saya.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!