Kampusgw.com

Menu

Kartini Masa Kini Dari Tanah Lampung

Siapa yang tidak kenal dengan Raden Ajeng Kartini. Pahlawan nasional asal Jepara Jawa Tengah tersebut telah menjadi ikon Indonesia dalam emansipasi wanita. Kegigihan beliau dalam memperjuangkan hak dan kewajiban wanita Indonesia tidak diragukan lagi. Di sisi lain, dewasa ini tidak mudah untuk menemukan generasi muda yang mau dan mampu meneladani perjuangan Ibu Kartini. Kali ini Kampusgw.com mengetengahkan profil Nia, mahasiswa tingkat akhir dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sosok yang berbakat menjadi pemimpin ini dapat dikatakan sebagai “Kartini Masa Kini”. Apa dan siapa Nia? Berikut adalah petikan wawancara penulis dengan Nia.

Siapakah nama lengkap Anda?

Perkenalkan nama saya Nihayatun Adawiyah Hakim, biasa disapa dengan nama Nia. Sejatinya saya sangat senang bisa diwawancarai dan bisa langsung berbagi cerita bagaimana hidup yang sangat indah untuk selalu dinikmati dan disyukuri.

Kapan dan dimana Anda dilahirkan?

Saya lahir pada tanggal 26 Agustus 1989 di sebuah kota kecil di Provinsi Lampung, kota Metro. Saya berasal dari keluarga sederhana yang dididik dengan latar belakang agama yang cukup strict (ketat). Perlu teman-teman ketahui bahwa saya adalah anak bungsu dari 16 bersaudara.

Ceritakan pengalaman terbaik Anda di jenjang Sekolah Dasar (SD)!

Setelah mengenyam bangku Taman Kanak-Kanak (TK) selama 1 tahun, saya menginjakkan bangku Sekolah Dasar pada usia 6 tahun. Dengan dukungan Ibu, semangat yang diberikan oleh Ayah, saya berhasil menyumbangkan beberapa prestasi dan 1 piala di tempat saya belajar yakni SD Negeri 1 Yosodadi Kota Metro. Sampai saat saya lulus,  saya  berhasil mewakili sekolah dalam perlombaan  cerdas cermat se-Kota Metro dengan meraih juara III. Selama beklajar di SD, saya selalu ingin menjadi pengurus kelas, selalu ingin menonjol, dan yang tak kalah menariknya lagi saya selalu ingin menjadi petugas dalam setiap upacara sekolah di hari Senin, dan lebih tepatnya menjadi pengibar bendera. Singkat kata, di masa ini saya selalu ingin unjuk diri.

Apakah keluarga Anda mengalami kesulitan untuk membiayai pendidikan di Sekolah Dasar?

Mengingat kami adalah 16 bersaudara, tidaklah mudah bagi orangtua saya untuk mengasuh kami. Seringkali Ibu harus berhutang ke toko kelontong karena ketidakcukupan uang guna membeli kebutuhan sehari-hari. Walaupun berjuang di tengah keprihatinan, saya berhasil lulus dengan NEM 37,25.

Bagaimana pengalaman Anda di masa Sekolah Menengah Pertama?

Tak ubahnya saat saya masih di bangku SD, pada saat menginjak SMP pun saya masih berprestasi di bidang akademik. Pada saat awal masuk SMP, saya masuk di kelas 1 A,  kelas paling unggul dari 6 kelas lainnya. Kemudian pada semester pertama saya mendapatkan peringkat II dari 246 siswa kelas 1 di SMP Negeri 2 Metro Lampung. Tanpa dugaan,  pada saat saya menginjak pertengahan tahun di bangku kelas II SMP, Ayahanda saya meninggal dunia dan saat itu usia saya masih 13 tahun. Perasaan saya pada saat itu campur aduk, sedih yang teramat dalam seperti kehilangan semangat dan harapan dalam hidup. Semenjak itu tidak dapat dipungkiri prestasi saya di bidang akademik mulai menurun dan sempat merasa down atas kehilangan sosok seorang Ayah yang mamang sangat dekat dengan saya. Namun itu tidak menyurutkan dan menghentikan perjuangan saya sebagai seorang anak yang harus selalu membahagiakan orang tua, kesedihan atas kehilangan sosok ayah pada usia yang masih relatif muda justru membuat saya merasa tough (tegar) untuk menjalani keseharian dan kewajiban sebagai pelajar. Sehingga, di samping prestasi akademik, saya juga sangat aktif dalam kegiatan yang bersifat non akademik.

Berikut adalah beberapa prestasi di masa ini:

  • Juara I Lomba Sastra Lampung Se-kota Metro
  • Juara nominasi I Lomba Sastra Lampung se-Lampung di Taman Budaya Bandar Lampung
  • Juara II Umum Lomba Membaca Puisi Putri se-Kota Metro
  • Pembaca puisi perwakilan Kota Metro pada HUT PGRI tahun 2003
  • Kerap kali mewakili sekolah dalam lomba menyanyi solo, namun tidak pernah mendapatkan juara
  • Mengikuti lomba paduan suara perwakilan sekolah

Apakah keluarga Anda mengalami kesulitan pembiayaan SMP?

Dalam hal pembiayaan sekolah SMP , tidak jauh berbeda pada saat SD.

Bagaimana pengalaman Anda di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)?

Masa-masa SMA memberikan kenangan dan sejarah tersendiri bagi saya, karena di masa inilah pembentukan karakter berproses. Berikut adalah jejak rekam saya di masa ini:

  • Seksi Keimanan dan Ketaqwaan OSIS tahun 2004-2005
  • Ketua OSIS tahun 2005-2006
  • Ketua  English Club tahun 2005
  • Ketua II Redaksi Majalah Sekolah “Karisma” tahun 2005-2006
  • Juara II Pra UAN jurusan IPA tahun 2007
  • Perwakilan sekolah pada Pelatihan Kepemimpinan seluruh ketua OSIS se-Lampung tahun 2006
  • 3 besar dalam lomba debat Bahasa Inggris se-Kota Metro
  • Kerap kali mewakili sekolah dalam lomba pidato bahasa inggris se-Lampung, Lomba membaca berita menggunakan Bahasa Inggris, juga terlibat dalam kegiatan diskusi yang diadakan di luar sekolah bersama sekolah lainnya.
  • Sering menjadi pembaca acara atau Master of Ceremony dalam Bahasa Inggris di kegiatan yang diadakan di sekolah atau diadakan oleh guru-guru antar sekolah di SMA Negeri 3 Metro

Apakah keluarga menghadapi kesulitan untuk biaya SMA Anda?

Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa prestasi dari Dinas Pendidikan Kota Metro untuk pembayaran sekolah dimulai dari kelas X sampai kelas XII SMA.

Dari semua organisasi yang Anda ikuti, mana yang paling mempengaruhi kehidupan Anda saat ini?

Dari semua organisasi yang paling membentuk karakter adalah pada saat saya menjadi ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Sebagai seorang wanita, saya sangat senang dan bangga bisa menjadi ketua OSIS pada waktu SMA. Pada saat itu saya dituntut untuk bisa membuat keputusan. Saya sangat senang bisa menjadi perwakilan dari seluruh siswa (± 700 siswa) yang ada di sekolah. Saya ingin membuktikan bahwa menjadi seorang wanita bukan berarti membatasi diri kita untuk maju dan berkembang dibandingkan dengan laki-laki, terlebih untuk menjadi seorang pemimpin. Sangatlah tidak mudah untuk mengatur waktu, mengkolaborasikan segala pemikiran dari banyak orang, kemudian diolah untuk dijadikan suatu keputusan. Saya pernah membuat kebijakan yang kontroversial pada saat itu, namun pada akhirnya semua dapat diatasi dengan keberanian dan percaya diri, justru di situlah dinamikanya. Yang paling berpengaruh dan masih terasa faedahnya sampai sekarang adalah pada saat saya diutus untuk mewakili SMA untuk ikut Pelatihan Kepemimpinan dengan seluruh Ketua OSIS se-Lampung. Karena dari sana saya dapat bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah di seluruh Lampung juga belajar bagaimana menjalin hubungan dan sosialisasi yang baik dari berbagai kalangan.

Di tengah padatnya aktivitas Anda, bagaimana jurus jitu untuk mengatur waktu?

Sebagai manusia biasa, saya juga sering mengalami “konflik waktu”, terlebih saya merasakan pada saat menjabat sebagai ketua OSIS di SMA. Di situlah saya merasa bahwa waktu banyak tersita di organisasi yang mangakibatkan nilai saya turun secara signifikan. Namun  dari situ saya juga belajar bagaimana mengatur waktu dengan baik. Saya pernah magang di dua instansi pemerintahan yakni Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri. Saya memanfaatkan waktu magang di kala liburan semester genap.

Sebagai contoh lagi, sekarang saya sedang menjadi trainee atau bekerja di Partnership for Governance Reform in Indonesia, padahal posisi daya masih tercatat sebagai mahasiswa semester akhir program studi Hubungan Internasional, Universitas Islam Negeri Jakarta. Saya bekerja setiap hari Senin – Jum’at dari pukul 09.00 – 17.00. pertanyaannya, sebagai mahasiswa akhir, bagaimana cara saya untuk menyelesaikan skripsi dengan cepat dan tepat waktu? Tidak dapat dipungkiri, waktu saya yang seharusnya tersita untuk menyelesaikan skripsi, malah habis untuk bekerja, namun ini semua ada hikmah, dan semua harus dijalani. Jujur, sangat sulit bagi saya untuk membagi waktu antara menyelesaikan skripsi dan pekerjaan, tapi bukankah dalam seminggu masih ada hari sabtu dan minggu untuk menyelesaikannya? Memang, proses penyelesaian skripsi agak sedikit meleset dari target awal saya sebelum bekerja, namun Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya berusaha menyelesaikannya. Kesimpulannya adalah, pergunakanlah waktu dengan baik , lihat tujuan yang ingin dicapai, ingat orang tua sebagai penyemangat.

Apakah moto hidup Anda?

Moto hidup say adalah “tidak ada keringat yang keluar sia-sia”.

Apa arti keterlibatan organisasi dalam hidup Anda?

Pengalaman organisasi sangat penting dalam pembetukan karakter saya, karena dari pendidikan non-formal inilah kita bisa mengembangkan apa-apa yang kita punya, di luar dari kemampuan akademik itu sendiri.

Siapakah tokoh teladan Anda?

Tokoh teladan yang menginspirasi saya adalah Sri Mulyani. Di luar dari kasus yang sedang membelitnya di negeri ini, beliau merupakan salah satu tokoh perempuan yang menjadi inspirasi saya. Sri Mulyani menunjukkan bahwa dia sebagai seorang perempuan yang luar biasa. Walaupun dilahirkan sebagai seorang wanita namun beliau berdidikasi tinggi, memilki semangat dan integritas tinggi. Di luar dari kodratnya sebagai wanita yang juga menjadi seorang Ibu dan Isteri dalam suatu keluarga, beliau bisa menjadi pemimpin, bisa menjadi “seseorang” yang sangat bermanfaat banyak orang. Dan di sini beliau menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang mengagumkan.

Sebutkan pengalaman kerja Anda sambil menjalani perkuliahan!

Ketika duduk di bangku kuliah, terutama pada semester 6 saya magang di dua instansi pemerintah yakni :

  • Administrasi Kerjasama Luar Negeri , Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Pengalaman magang di sini sangat menyenangkan. Walaupun hanya berlangsung selama sebulan, kesempatan tersebut sangat berharga karena dari sinilah saya mengenal dunia pemerintahan, mengenal orang-orang dari berbagai alangan dan juga mendapatkan pengalaman di dunia kerja secara nyata.
  • Direktorat Asia Timur dan Pasifik, Ditjen Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Pengalaman magang di sini tak kalah menyenangkan. Di sini saya diperkenalkan lingkungan kerja yang kompetitif dan disiplin.
  • Menjadi Trainee di Partnership for Governance Reform (Kemitraan) , tepatnya berada di bawah Public Service Governance Cluster. Saya sangat bersyukur dan berbahagia berada di tengah-tengah keluarga besar Kemitraan. Banyak sekali hal yang saya pelajari di sini. Terutama, di sini adalah pekerjaan pertama sesungguhnya (dalam arti produktif secara finansial). Pekerjaan yang saya geluti mulai dari pekerjaan yang  sifatnya administratif, finansial, penyelenggaraan acara, bertemu dengan orang baru dan “penting”, dan juga kunjungan lapangan ke daerah.

Apakah Anda pernah mendapatkan beasiswa? Apakah ada trik khusus untuk mendapatkan beasiswa?

Jawabannya adalah pernah. Alhamdulillah, sesuai dengan penjelasan di atas, saya pernah mendapatkan beasiswa prestasi dari Dinas Pendidikan Kota Metro, yakni bebas biaya sekolah , mulai dari kelas X sampai kelas XII SMA. Kemudian waktu kuliah mendapatkan beasiswa dari DIPA Kementerian Agama Republik Indonesia selama 3 semester. Tidak ada trik yang sangat khusus, namun karena beasiswa di atas adalah beasiswa prestasi, tentu saja syaratnya kita harus berprestasi.

Apa arti kesuksesan menurut Anda?

Menurut hemat saya, kesuksesan adalah relatif bagi semua orang. Kesuksesan merupakan sebuah aktualisasi dari pembelajaran, pengalaman, atau proses dimana ada sebuah peningkatan standar yang kita miliki, yakni ketika kita sudah mampu produktif dan bermanfaat bagi orang lain. Bagiku kesuksesan adalah terus belajar produktif, dengan begitu kita bisa berguna  dan dapat membahagiakan orang lain terutama orang tua J

Apakah makna kepemimpinan menurut Anda?

Kepemimpinan merupakan keterampilan untuk belajar membangun suatu kerjasama demi mewujudkan visi atas dasar kesamaan dan kekuatan satu tim, bukan keterampilan berkuasa.

Apa alasan Anda untuk kuliah di ibukota Jakarta?

Sebenarnya di Provinsi Lampung terdapat banyak perguruan tinggi. Namun yang menjadi alasan saya untuk memillih kuliah di luar Jakarta adalah karena perbandingan tingkat kompetisinya. Selama ini saya bersaing dengan orang-orang yang berada di daerah Lampung, saya ingin bersaing dan berkembang dengan bersekolah di luar Lampung. Menurut hemat saya, Lebih baik menjadi kucing yang berada di tengah-tengah harimau, dibandingkan menjadi harimau yang berada di tengah-tengah banyak kucing.

Apa pesan-pesan Anda untuk teman-teman SMA yang berprestasi dan berkeinginan untuk kuliah namun tidak memiliki biaya?

Buat saudara-saudaraku semuanya. Tidak dipungkiri bahwa saat ini biaya untuk mengenyam sebuah pendidikan tidaklah mudah dan murah. Namun kita harus ingat, menuntut ilmu merupakan suatu ibadah, bukankah Allah akan memberikan jalan untuk setiap niat baik kita? J Jadikan “belajar” apapun itu, merupakan suatu kebutuhan, bukan hanya kewajiban. Menuntut ilmu itu merupakan kewajiban setiap manusia, apalagi ilmu itu diamalkan dan bermanfaat tidak hanya kepada diri sendiri tapi juga orang lain. Jadi jangan pernah takut bercita-cita dan mewujudkannya. Semangat untuk semuanya teman-teman, karena pada dasarnya kita semua diciptakan “setara” .

Perantau bukanlah seorang yang harus termajinalkan (dalam segala segi) , justru kita diberi kesempatan lebih untuk berkompetisi dan berkembang. Bersyukur dan semangatlah para perantau!!!

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!