-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Jurusan HI? Baca di sini seluk-beluknya! Menjadi “Kutu Loncat” Unggul
?Bekerja ialah kegiatan utama manusia berusia produktif. Dengan bekerja, seorang individu tidak hanya dapat mengaktualisasikan diri. Namun juga bisa menambah pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Bagi seorang pekerja, memilih profesi tertentu tidaklah mudah. Begitu halnya dengan memilih perusahaan atau institusi. Itu mengapa para fresh graduate seringkali dihadapkan pada kebimbangan dalam mengambil keputusan.
Ya, bagi lulusan baru, berpindah-pindah pekerjaan sudah tidak asing lagi. Tidak hanya pindah perusahaan, dalam kurun waktu 1-5 tahun awal bekerja mereka biasanya juga berganti-ganti profesi. Pasalnya, masih mencari “titik temu” kecocokan kompetensi, kepribadian, passion dan apa yang dibutuhkan pasar kerja.
Sayangnya, sebagian fresh graduate tidak memiliki pemahaman mendalam akan karir. Sehingga, banyak yang terlalu sering berpindah. Sehingga publik memberinya julukan “kutu loncat”.
Ya, kutu loncat. Sebutan bagi siapa saja yang kerap berpindah pekerjaan.
Apakah menjadi “kutu loncat” buruk? Tidak juga. Selama perpindahan pekerjaan dilakukan dengan strategi matang. Karena siapapun yang mengundurkan diri harus mengikuti prosedur yang berlaku.
Lantas, bagaimana menjadi “kutu loncat” unggul? Apa saja yang harus dipahami? Berikut tips-tips menjadi kutu loncat unggul versi Kampusgw.com.
Motivasi Berpindah
Sebelum berpindah perusahaan, tanyakan diri sendiri. Apa motivasi berpindah kerja? Apakah karena masalah pribadi atau profesional? Apakah karena atasan atau budaya perusahaan? Apakah karena tidak sesuai passion atau memang jenuh? Apa saja konsekuensi jika bertahan dan berpindah? Intinya, sebelum berpindah kerja, ambil keputusan dengan matang. Tidak hanya berdasarkan logika, namun seimbangkan dengan intuisi dan kata hati.
Ikuti Goal
Siapapun yang ingin sukses berkarir haruslah memiliki goal yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan dibatasi waktu (SMART). Nah, oleh karena itu ikutilah goal anda sendiri. Apakah perpindahan kerja memang sesuai dengan goal? Ataukah justru melenceng? Jika ingin memiliki goal, buat sekarang juga. Tidak ingin kah anda “jalan di tempat”, mundur atau bergerak tanpa arah?
Perbanyak Riset
Tidak semua “kutu loncat” sukses. Mungkin hanya segelintir kutu loncat yang beruntung di setiap meloncat. Oleh karena itu, perbanyaklah riset. Khususnya riset mengenai bidang yang Anda geluti. Bagaimana prospeknya? Selain itu, riset juga dengan industri lain yang berpotensi berkembang. Apakah Anda berminat pindah bidang? Sama pentingnya dengan riset jenis-jenis profesi. Apakah mau ganti profesi? Ataukah ingin tetap bertahan sambil mengambil pekerjaan sampingan untuk digeluti di masa depan? Intinya, perbanyak riset. Tidak hanya dengan membaca, namun juga bergaul dengan beragam kalangan.
Buat Peta Karir
Yang tak kalah penting, buat peta karir Anda. Ini semacam kompas yang menjadi panduan Anda berkarir. Dengan ini, goal yang Anda buat lebih berbobot dan tidak sia-sia. Selain itu, juga menjadi “pelita” ketika Anda galau.
Sumber gambar: www.roberthalf.com
Categories: Karir