-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Apa Yang Dilakukan Para Presiden RI Ketika Masa Kuliah?
Kuliah. Kata yang satu ini lekat dengan kehidupan perguruan tinggi. Perjalanan para calon Diploma dan Sarjana mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakatnya.
Kuliah – seperti fase pendidikan apapun – memang seru. Di masa ini banyak yang menemukan hal-hal baru. Entah ideologi, pasangan hidup, pekerjaan, pengalaman, aliran keagamaan, passion, dan seterusnya.
Namanya juga hidup ya. Pasti ada cerita penuh warna di masa kuliah ini.
Yang jadi pertanyaan adalah, apa yang dilakukan oleh para presiden Indonesia ketika mereka kuliah? Ngapain aja sih mereka? Yuk kita cari tahu . . .
Soekarno
Pria berdarah Jawa-Bali ini menamatkan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada zaman itu sih, kampus teknik paling elit di Indonesia itu bernama Technische Hoogeschool te Bandoeng.
Bung Karno masuk ITB di jurusan Teknik Sipil pada tahun 1921. Sempat meninggalkan kampus sekitar dua bulan, akhirnya dinyatakan lulus pada tahun 1926 sebagai Insinyur. Gelar yang pada zamannya dikatakan langka bin mahal.
Apa yang dilakukan seorang Soekarno di Bandung? Yes, tentu saja beliau aktif berorganisasi. Misalnya saja berinteraksi di Sarekat Islam yang mempertemukannya dengan para tokoh sekelas Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, hingga Dr. Douwes Dekker.
Soeharto
Presiden yang satu dikenal dengan masa jabatannya yang begitu lama. Lebih dari tiga dekade. Yes, Presiden Soeharto. Pria asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini tidak pernah kuliah lantaran kesulitan ekonomi yang mendera keluarganya. Kendati demikian, pada tahun 1940 diterima sebagai siswa di Sekolah Militer di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Di masa itu, ia dinyatakan sebagai prajurit teladan dan lulusan terbaik yang mengantarkannya sebagai anggota resmi TNI per 5 Oktober 1945.
Bacharuddin Jusuf Habibie
Di antara semua presiden yang dimiliki Indonesia, mungkin sosok ini yang paling jenius. Hehe. Pasalnya, pria kelahiran Pare-Pare Sulawesi Selatan tersebut memiliki catatan prestasi akademik yang sangat cemerlang. Sempat kuliah di jurusan teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang sih ITB), beliau melanjutkan kuliahnya di jurusan Teknik Penerbangan di RWTH Aachen, Jerman dengan gelar diplom ingenieur pada tahun 1960. Lima tahun kemudian, beliau mendapatkan gelar Doktor dengan predikat Summa Cumlaude.
Apa yang dilakukan Pak Habibie selama kuliah? Tentu saja belajar, belajar, dan belajar. Perjuangannya membuahkan hasil. Selepas kuliah ia bekerja di Jerman dengan seabrek paten atas namanya sendiri. Prestasi itu mengantarkannya sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi di era Soeharto, Wakil Presiden, hingga Presiden RI pertama pasca Orde Baru.
Pak Habibie ternyata tidak hanya pandai di kelas. Tapi juga pandai berorganisasi selama kuliah. Tak mengherankan, beliau pernah dipercaya sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Sosok yang menjadi dalang di balik industri dirgantara tanah air tersebut memiliki gelar resmi Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. Wahhhh, keren sekali ya teman-teman.
Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gus Dur merupakan Presiden RI yang cukup kontroversial. Pria asal Jombang, Jawa Timur itu mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama untuk kuliah di Universitas Al Azhar Kairo pada tahun 1963. Di masa kuliah, ia suka menonton film Barat hingga menonton pertandingan sepak bola.
Gus Dur pun aktif di Asosiasi Pelajar Indonesia dan pernah menjadi jurnalis di dalamnya. Kemudian, ia sempat bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo. Pada masa G30S/PKI, dipercaya untuk mengivestigasi dan menulis laporan tentang keberadaan para pelajar Indonesia di sana hingga kedudukan politik mereka.
Karena satu dan lain hal, Gus Dur bisa dikatakan gagal kuliah di Mesir. Kemudian, ia melanjutkan kuliahnya di Universitas Baghdad Irak dan lulus pada tahun 1970. Sempat ingin kuliah di Universitas Leiden, ia malah pergi ke Jerman dan Perancis sebelum benar-benar kembali ke Indonesia pada tahun 1971.
Megawati Soekarnoputri
Entah apa yang sebenarnya dilakukan oleh Bu Mega pada saat kuliah. Tidak banyak publikasi mengenai sepak terjangnya selama menjadi mahasiswa. Yang jelas, anak dari Presiden Soekarno ini pernah kuliah di jurusan pertanian Universitas Padjajaran Bandung dan jurusan psikologi Universitas Indonesia Jakarta. Sayangnya, keduanya tidak sampai lulus.
Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih akrab dipanggil SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Ia menyelesaikan pendidikan setingkat Sarjananya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1973 dengan penghargaan sebagai lulusan terbaik (Adhi Makayasa) sekaligus Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.
Sebagai orang yang berkarir di bidang militer, tentu bisa kita tebak ya apa yang dilakukan seorang SBY. Persis seperti para prajurit kebanyakan. Bedanya, orang ini cerdasnya bukan main. Sudah pintar, punya bakat memimpin pula.
Di awal karirnya, SBY dipercaya mengikuti banyak pelatihan baik di dalam maupun luar negeri. Baik yang bergelar maupun tidak. Misalnya saja Command and General Staff College di Kansas, Amerika Serikat, S2 dari Management Webster University, Missouri, Amerika Serikat, hingga S3 dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Sosok yang pernah memimpin nusantara selama 10 tahun ini dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dari Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) pada tahun 2014.
Joko Widodo
Presiden Joko Widodo lahir di Kota Solo, Jawa Tengah. Beliau menamatkan S1 di jurusan Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Selama kuliah, sosok yang akrab dipanggil Jokowi ini tercatat pernah aktif di sejumlah organisasi. Yang paling keren mungkin keterlibatannya di Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Silvagama. Salah satu gunung yang pernah didaki beliau ialah gunung tertinggi di Sumatera, Gunung Kerinci.
Sumber gambar: buletinriau.com
Categories: Ragam