-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Jangan Pernah Bilang Tidak Untuk Kuliah
Biaya pendidikan di Indonesia saat ini memang tergolong mahal, apalagi untuk jenjang pendidikan tinggi seperti S1. Banyak lulusan SMA yang mengalami kesulitan bahkan gagal untuk kuliah karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Tapi tidak begitu dengan Dhita Sari Agustina Siregar (25), perempuan tengah baya ini sekarang terdaftar sebagai salah satu mahasiswi di Universitas Terbuka (UT) di Jakarta. Karena tidak mendapat support secara materi dari lingkungan tempat ia tinggal, Dhita memilih untuk mengawali karir terlebih dahulu sebelum kuliah untuk mengumpulkan modal. Ia bekerja selama tiga tahun di travel agent dan mulai melanjutkan kuliah pada umur 22 tahun sambil tetap bekerja.
Dhita mengambil jurusan Teknologi Pangan (FMIPA, Kimia). Sistem kampus ini bersifat kuliah online, yang mana tenaga pengajarnya berkomunikasi dengan mahasiswa lewat situs resmi UT. Misi dari kampus ini adalah “ Kuliah dimana saja, kapan saja, dengan biaya yang minim”, begitu Dhita menambahkan. Menariknya ijazah yang akan didapatkan oleh Dhita adalah ijazah negeri, yang diakui oleh negara setara dengan universitas-universitas regular lainnya.
Untuk mendaftar sebagai salah satu mahasiswa di UT ini tidaklah sulit. Sobat KampusGw bisa mengikuti jejak Dhita menjadi mahasiswa di universitas ini dengan mendaftar melalui website UT di www.ut.ac.id atau bisa juga mendatangi kantor pusatnya di Pondok Cabe Jakarta. Disana sobat KampusGw bisa mendapatkan info jurusan apa saja yang tersedia. Universitas ini cukup lengkap lho, mereka membuka banyak pilihan bidang studi, seperti Ilmu Pengetahuan Sosial, yang meliputi Komunikasi, Administrasi Publik, Ekonomi, dan Pemerintahan. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, universitas ini juga menyediakan bidang studi Fisika, Kimia, Biologi, Agrobisnis, dan Penyuluhan Pertanian. Bagi kamu yang ingin lancar berbahasa inggris, UT juga menyediakan Sastra Inggris. Penutupan registrasi semester adalah bulan Agustus. Tahun ajaran di kampus ini sama dengan kampus-kampus regular lainnya, yang berbeda hanyalah jadwal ujiannya.
Biaya kuliah di UT ini tergolong murah lho, untuk biaya pendaftaran calon mahasiswa hanya diminta membayar 75.000 rupiah dan akan mendapatkan katalog mata kuliah apa saja yang tersedia. Maksimal mata kuliah yang diambil adalah sepuluh mata kuliah. Di pendaftaran itu terlampir Tanda Bukti Setor atau biasa disebut dengan TBS UT. Lampiran itu digunakan untuk mengisi mata kuliah apa saja yang akan kita ambil. Biaya pendafaran murah sama dengan halnya biaya Sistem Kredit Semester atau biasa disebut dengan SKS. Satu SKS seharga 20.000 rupiah dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) perbulannya seharga 60.000 rupiah. Cara pembayarannya melalui bank, yaitu bisa mentransfer langsung ke Bank Rakyat Indonesia. Setelah pembayaran setiap mahasiswa diwajibkan untuk membeli modul. Modul itu sendiri bisa dibeli di UT Pusat.
Menurut Ditha sistem perkuliahan ini benar-benar mengandalkan kemampuan pribadi dan berdasarkan kemandirian. Biasanya mahasiswa hanya bertemu dosen pada saat Ujian Akhir Semester. Bagi mahasiswa yang ingin berkonsultasi langsung dengan para dosen bisa datang ke kantor UT Pusat di Pondok Cabe. Berdasar pengalaman Ditha, untuk bisa sukses kuliah sekaligus bekerja, waktu belajar harus benar-benar disesuaikan. Sebagai tips, Ditha menyarankan membagi jadwal bekerja dan kuliah sebagai berikut, mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore, Ia pakai untuk tetap fokus bekerja dan dari pukul 7 sampai dengan 11 malam ia gunakan untuk belajar online .Topik pembelajarannya sendiri dikirim langsung dari website UT untuk dipelajari oleh mahasiswa-mahasiswanya. Dibutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi untuk mengikuti system perkuliahan ini karena kuliah di UT sangat berdasar pada kemandirian seseorang.
Saat ini Ditha tengah bekerja sebagai Research and Development produk di sebuah perusahaan pangan dan sudah memasuki semester delapan di UT. “Kuliah sambil kerja memang sulit, tapi jalanin saja, semua itu pasti akan enjoy dengan sendirinya”, ujar Dhita. “Gak ada kata terlambat untuk terus belajar, jadi jangan sia-siakan waktu yang ada”, imbuh Ditha mengakhiri.
Categories: Ragam