-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Kamu Tidak Sendirian
Sudahkah Anda mempersiapkan dana pendidikan anak hingga (setidaknya) S1? Jika sudah, apakah Anda merasa telah memilih instrumen yang tepat? Jika belum, apakah masih bingung? Sudah yakinkah Anda tentang cara mengajarkan keuangan pada anak sesuai tahap perkembangan? Apa saja tantangannya selama ini? Dua pertanyaan itulah yang menjadi dasar lahirnya buku Kamu Tidak Sendirian: Sharing dari Dua Ayah Milenial Tentang Cara Mengajarkan Uang Pada Anak. Ditulis oleh praktisi perencana keuangan papan atas, CEO Jooara Gembong Suwito dan guru pengembangan diri beken, Coach ReSkills Agung Setiyo Wibowo, buku ini akan segera hadir di jaringan Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia mulai Juli 2024. Bagi Anda yang malas ke toko buku, tenang saja. Buku ini akan hadir versi digitalnya di aplikasi Gramedia Digital dan Google Play Books (Google Books). Bagi yang masih ingin membaca versi cetaknya namun “mageran” akan bisa mendapatkan buku ini di berderet ecommerce kesayangan Anda seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Elevenia dan seterusnya. Untuk Siapa Buku Ini Ditulis? – Orang tua dan calon orang tua yang ingin membuat anaknya melek secara finansial sejak dini – Orang tua dan calon orang tua yang ingin menyiapkan dana pendidikan anak dari PAUD hingga perguruan tinggi – Siapa saja yang ingin mengasah keterampilan Financial Parenting sekaligus Financial Planning Mengapa Anda Harus Baca Buku Ini? Menurut riset Jiwasraya, nilai inflasi pendidikan per tahun tidak kurang dari 15%. Angka itu tentu begitu tinggi mengingat kenaikan gaji per tahun rata-rata tidak lebih dari 7%. Dengan asumsi inflasi yang begitu besar tersebut, maka biaya sekolah satu orang anak dari TK hingga S1 bisa mencapai hingga lebih dari Rp 1 miliar pada 2030. Sementara itu, menurut temuan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang timbul dari sektor pendidikan mencapai 3,81% dan kenaikan rata-rata uang pangkal pendidikan di tanah air berkisar 10-15% per tahun. Bahkan berdasarkan laporan AIA Financial Indonesia, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di negara kita mencapai 20% per tahun. Sedangkan rata-rata kenaikan biaya pendidikan perguruan tinggi swasta mencapai hingga 40%. Hal itu menyadarkan kita pentingnya menyiapkan dana pendidikan anak dengan strategi yang tepat. Di sisi lain, literasi keuangan masyarakat Indonesia masih relatif rendah. Hal ini diperparah dengan nihilnya kurikulum keuangan di pendidikan formal, budaya tabu membicarakan masalah keuangan, dan lambatnya adopsi teknologi keuangan. Buruknya literasi keuangan diperkuat oleh temuan survei Bank UOB Indonesia 2019 yang mengungkapkan bahwa milenial Indonesia menghabiskan 50 persen dari pendapatan mereka untuk apa yang disebut “gaya hidup 4S”, yaitu Sugar (makanan dan minuman), Skin (kecantikan dan perawatan kulit), Sun (perjalanan dan rekreasi), dan Screen (konsumsi layar digital). Menurut temuan Katadata Insight Center dan Kredivo terhadap lebih dari 3500 responden pada Maret 2021, jumlah pelanggan baru Paylater meningkat hingga 55% selama pandemi Covid-19. Sementara itu menurut statistik Fintech Lending edisi Mei 2023 yang dikeluarkan OJK, pengguna yang kesulitan membayar tunggakan kredit semakin muda. Buktinya, pada empat bulan pertama 2023 nilai kredit macet dari kalangan milenial (rentang usia 19-34 tahun) mencapai Rp 782,13 miliar. Sebagai perbandingan, nilai kredit macet secara keseluruhan usia di industri fintech lending mencapai Rp 1,73 triliun yang berarti 45,2% Kredit macet tersebut di kontribusikan oleh kalangan Milenial. Hal itu menunjukkan betapa buruknya literasi keuangan generasi muda Indonesia yang sangat mungkin merupakan anak, keponakan, sepupu, adik, kakak, tetangga atau saudara kita sendiri. Rendahnya literasi keuangan memang menggiring konsumen untuk membuat keputusan yang kurang informasi, terjerat dalam lilitan utang, hingga menjadi korban terjerat produk ilegal. Dalam jangka panjang, hal itu juga bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor keuangan yang jika tidak segera diatasi bisa makin menghambat kemajuan industri keuangan. Minimnya literasi keuangan mengakibatkan pengelolaan keuangan yang tidak sehat. Tak mengherankan bila temuan riset berbagai lembaga menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia menghabiskan lebih dari setengah pendapatannya untuk kebutuhan bulanan dan hanya menyisihkan 10,7% untuk ditabung. Sementara itu, berdasarkan laporan Financial Fitness Index yang dirilis OCBC NISP, sekitar 80% pemuda tidak melakukan pencatatan anggaran dan hanya terdapat 16% yang memiliki dana darurat untuk meminimalisasi risiko finansial ke depannya seperti hilangnya penghasilan akibat kehilangan pekerjaan, faktor kesehatan, dan risiko-risiko lainnya. Survei tersebut juga membeberkan bahwa hanya 3% yang memiliki produk investasi, meskipun masih banyak yang belum berinvestasi secara benar. Rendahnya literasi keuangan dapat membawa dampak yang sangat merugikan. Mulai dari perencanaan keuangan yang tidak baik, tidak adanya tujuan untuk mengelola keuangan, penempatan instrumen investasi yang tidak tepat, hingga tidak tercapainya berbagai target hidup karena ketidakmampuan mengelola uang. Seperti Apa Sinopsisnya? Bisa atau tidaknya orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya hingga ke jenjang tertinggi bukan semata-mata karena minimnya pendapatan yang diperoleh. Namun, tidak jarang disebabkan oleh rendahnya literasi keuangan. Sebagian orang tua sebenarnya cukup melek finansial, namun tetap juga menghadapi bencana keuangan lantaran tidak bisa menyesuaikan penghasilan dengan gaya hidup. Di sisi lain, sudah menjadi rahasia umum bahwa keuangan tidak diajarkan di sekolah meskipun semua orang membutuhkannya dalam keseharian. Orang tua yang seharusnya berperan mengajarkan pengelolaan keuangan sejak dini kepada anak-anaknya, pada kenyataannya masih menganggapnya sebagai isu yang paling tabu untuk dibicarakan. Padahal cara kita memandang, memaknai dan memperlakukan uang paling banyak dipangaruhi oleh orang tua kita. Buku ini membeberkan metode mengedukasi keuangan berdasarkan tahapan perkembangan anak sekaligus langkah-langkah menyiapkan dana pendidikan anak dengan berbagai pendekatan. Sarat dengan best practices, studi kasus, dan lessons learned; buku ini dirancang untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang melek sekaligus berdaya secara finansial. Apa Kelebihan Buku Ini Dibandingkan Buku Sejenis? – Menyajikan edukasi keuangan berdasarkan perkembangan anak yang dilengkapi dengan Games untuk memudahkan pemahaman – Memberikan teori sekaligus lembar kerja untuk mempraktikkkan perencanaan keuangan – Menawarkan langkah-langkah perencanaan biaya pendidikan anak dengan berbagai instrumen – Financial Checkup untuk pembaca dengan pengirim testimoni terbaik yang dipilih oleh penulis – Gratis konsultasi perencanaan biaya pendidikan anak untuk 10 pemenang (diundi) Apa Kata Mereka? “Alhamdulillah seneng rasanya bisa membaca buku ini. Semakin senang lagi karena ditulis oleh Mas Gembong Suwito alumni ITS yang sudah saya anggap seperti anak saya sendiri dan temannya Mas Agung Setiyo Wibowo. Buku ini terdiri 4 bagian yaitu Mindset, Mapping, Measure dan Modeling. Buku ini wajib dimiliki orang tua, karena sangat asyik dibaca dan bisa diajarkan secara bertahap untuk putra/putrinya. Apalagi, anak-anak kita hari ini menghadapi lebih banyak tekanan untuk menghabiskan uang dan mengikuti teman-teman mereka. Tantangan bagi orang tua adalah untuk mengajarkan tanggung jawab ketika masyarakat kita mungkin tidak menaruh banyak nilai pada nilai-nilai tersebut. Buku ini mengajarkan kepada orang tua apa yang harus diberitahukan kepada putra/putrinya mereka tentang uang dan bagaimana cara memberi tahu mereka. Para penulis berbagi pandangan mereka dalam bahasa yang masuk akal. Kebiasaan uang yang baik ditampilkan dengan cara yang mudah diikuti. Saya berharap kita memiliki pandangan jauh ke depan untuk membaca dan menerapkan banyak pelajarannya. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja, bukan hanya para orang tua yang galau dengan perencanaan keuangan. Semoga dengan terbitnya buku ini, orang tua dan pembaca lain akan lebih mudah memahami, mengerti dan mengajarkan ke putra/putrinya juga untuk dirinya. Semoga buku ini bermanfaat dan berdampak untuk kita semua khususnya mengenai persoalan keuangan.” Dr. Soehardjoepri, M.Si Kepala Departemen Aktuaria FSAD Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) “Buku ini menawarkan petunjuk langkah demi langkah untuk menyiapkan biaya pendidikan anak sekaligus mengajarkan keuangan kepada anak berdasarkan tahapan perkembangan. A highly recommended book to read!” Rista Zwestika Reni, CFP Perencana Keuangan & Head of Advisory PINA “Sederhananya, buku ini membantu Anda menghasilkan uang. Anda juga akan belajar menabung, berinvestasi, dan mengelola uang Anda dengan lebih baik – semua hal yang baik. Saya harap Anda memiliki pandangan jauh ke depan untuk membaca dan menerapkan banyak pelajarannya.” Haryajid Ramelan, MM, RFC, CFP, CPRM, RIFA, CSA, CRP, CIB, CES, CTA Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPM) “Cerdas finansial adalah salah satu kunci sukses. Buku ini wajib dibaca para orang tua dan pendidik – mudah dibaca dan diterapkan.” Tessi Setiabudi, MA, MBA, CFP Penulis buku best-seller Inspirasi Karier Kedua “Agung dan Gembong memahami bahwa anak-anak harus mulai mempelajari keterampilan uang sejak dini, dan memperoleh keterampilan baru seiring pertumbuhan mereka. Panduan ini dirancang untuk membantu orang tua menempatkan anak-anak mereka pada pijakan keuangan yang sehat dengan mengurai topik yang sulit tetapi sangat penting.” Fifi Virgantria Direktur Retail & Information Technology BRI Danareksa Sekuritas “Indeed bukunya bagus dan informatif banget, cocok buat panduan ayah dan bunda untuk membantu pembelajaran tentang uang bagi ananda tercinta.” Tri Djoko Santoso Founder & Chairman FPSB Indonesia “Life Skill merupakan perpaduan Hard skill yang dipraktekkan dan akan menciptakan Soft Skill. Dalam keuangan, Hard Skill saja tidak akan mudah dipahami dan dimengerti. Namun buku ini mau mengajarkan pengalaman baru dalam dunia keuangan serta investasi yang menggunakan logika sederhana dengan tujuan mudah untuk duplikasi. Penulis sebagai praktisi yang memang matang dalam bidangnya dan merupakan pembelajar handal juga pemateri yang baik, karya tulis dalam buku ini akan memandu pembacanya secara sederhana dan masuk dalam buah pikir ide untuk berbagai kalangan. Mulailah dengan belajar, praktekkan dan ajarkan (Learn, Do, Teach) terus ilmu perencana keuangan sebagai simbol kematangan lintas generasi.” Chief Henry Januar Master Inherintance Paralegal & Penulis Buku Asset That Follows Me “Banyak yang mampu menulis, tidak banyak yang mampu mengkomunikasikan tulisannya. Saya mengetahui penulis buku ini seorang pembelajar yang panjang dan pekerja keras. Dia adalah Qualified Financial Educator, Gembong Suwito. Miliki dan ambil manfaat dari buku ini.” Henra Sensei Founder Qrelevant.com Licensed NLP Coaching Trainer “Sangat Praktis. Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja. Bukan hanya orang tua yang galau dengan perencanaan keuangan.” Muhammad Ichsan ChFC, CFP, MsFin CEO FPSB Indonesia “Coach Gembong & Coach Agung menyajikan panduan yang membumi, masuk akal dan beralasan kuat yang dikemas dengan bahasa yang sangat apik. Tidak ada istilah yang menakutkan, membosankan, atau mengintimidasi disini. Melainkan hanya pemikiran sangat baik tentang masalah keuangan pribadi yang penting bagi orang tua dari anak-anak segala usia.” Judy Febryano ChFC CFP Ketua FPAI (Financial Planner Association Indonesia) “Buku ini highly recommended to read karena menawarkan tips-tips praktis untuk mengedukasi anak-anak tentang pengelolaan keuangan berdasarkan tahapan perkembangan. Selain itu, buku ini juga menguas petunjuk langkah demi langkah bagi orang tua untuk menyiapkan biaya pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Buku ini ditulis dengan Bahasa yang ringan tanpa bermaksud menggurui sehingga mudah untuk dicerna oleh pembaca dari semua kalangan.“ Achmad Aris COO & Editor in Chief PT Media Asuransi Indonesia “Buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin.” Simon Imanto Praktisi Asuransi Jiwa & Presiden Direktur PT Avrist Assurance “Anak-anak kita hari ini menghadapi lebih banyak tekanan untuk menghabiskan uang dan mengikuti teman-teman mereka. Tantangan bagi orang tua adalah untuk mengajarkan tanggung jawab ketika masyarakat kita mungkin tidak menaruh banyak nilai pada nilai-nilai tersebut. Buku ini mengajarkan kepada orang tua apa yang harus diberitahukan kepada anak-anak mereka tentang uang dan bagaimana cara memberi tahu mereka. Para penulis berbagi pandangan mereka dalam bahasa yang masuk akal. Kebiasaan uang yang baik ditampilkan dengan cara yang mudah diikuti.” Dody A.S. Dalimunthe Dosen & Praktisi Industri Asuransi “Buku ini extraordinary karena berisi tips-tips praktis untuk mengedukasi anak-anak yang wajib dikonsumsi oleh orang tua.” Edmund Refan Head of Agency Learning & Development Prudential Indonesia Berapa Biayanya? Harga normal di toko buku Rp 88.000. Harga Pre Order Rp 80.000 di luar ongkir. Bagaimana Cara Memesannya? Anda bisa melakukan Pre-Order dengan klik ini hingga 15 Juni 2024. Adakah Kontak yang Bisa Dihubungi Lebih Lanjut? Anda bisa menghubungi +62 852 3050 4735 (Whatsapp). |
Categories: Ragam