-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Beasiswa S1 di Sepanjang 2018, Ini Rinciannya! Aditiyo Indrasanto: Career Coach Papan Atas Indonesia
Career Coach ialah sebuah profesi yang belum begitu populer di tanah air. Itu mengapa jika teman-teman Career Coach di Indonesia tidaklah mudah. Pasalnya, belum banyak orang Indonesia yang menekuni profesi tersebut.
Beruntung, baru-baru ini Kampusgw.com berkesempatan mewawancarai Mas Aditiyo Indrasanto. Seorang yang sudah tidak asing lagi di jagad coaching karir di negeri ini. Jebolan Universitas Indonesia ini memang dikenal publik sebagai pendiri careerguideindonesia.com, sebuah firma konsultansi karir terkemuka.
Perjalanan karir Mas Aditiyo sendiri ternyata juga menarik. Ia sempat keluar-masuk pekerjaan. Ia sempat merasakan ketidaknyamanan dalam bekerja. Hingga berjuang mencari renjana yang paling sesuai dengan fitrah dirinya.
Kini, Aditiyo Indrasanto bisa dibilang sebagai salah satu Career Coach (atau Konsultan Karir) papan atas Indonesia. Tanpa lelah, ia membantu para profesional untuk sukses berkarir. Bermula dari jasa pembuatan riwayat hidup (CV), kini ia telah menjadi inspirasi anak negeri dalam menemukan karir impiannya.
Nah, seperti apa jatuh-bangun Aditiyo Indrasanto dalam menjalani karir? Apa saja motivasinya untuk mendirikan careerguideindonesia.com? Dan bagaimana arti kesuksesan di mata seorang Career Coach seperti beliau? Simak nukilan wawancara berikut.
Siapa nama lengkap Bapak?
Nama resmi saya hanya Aditiyo. Tapi karena terlalu banyak orang yang tanya kenapa nama hanya 1 kata, akhirnya saya tambahkan Aditiyo Indrasanto. Indrasanto sendiri adalah nama yang saya ambil dari ayah saya. Aditiyo Indrasanto saat ini jadi seperti nama panggung saya di dunia maya (kalau search google yang banyak keluar ini), tapi di KTP tetap hanya Aditiyo saja.
Apa kesibukan Bapak sehari-hari?
Saat ini saya banyak terlibat dalam pengembangan perusahaan start up. Perusahaan yang pertama dengan merk Nature’s Energy yang bergerak di bidang makanan sehat dan organik, pendampingan saya banyak di sisi strategi sales. Perusahaan yang kedua dengan nama Danarta Saudara Sejahtera yang menjalankan program Inklusi Keuangan OJK dan kedepannya mengarah kepada industri Fintech (Financial Technology) yang saat ini sedang trending.
Selain yang kedua di atas, saya masih selalu terlibat dalam pendampingan orang-orang yang membutuhkan bimbingan dalam hal karir dan kehidupan. Selain aktif untuk posting-posting di social media bernama Linkedin.
Plus, saya juga aktif sharing di Yayasan Pemimpin Anak Bangsa, untuk anak2 putus sekolah yang masih ingin mengejar pendidikan melalui kejar Paket A, B dan C. Disini saya mengasuh kelas pengembangan yang menyampaikan motivasi dan soft skills.
Bisa diceritakan latar belakang pendidikan Bapak?
Latar belakang pendidikan saya berliku-liku, SMA saya ambil jurusan Sosial. Kemudian sempat 1 tahun kuliah Ilmu ekonomi Studi Pembangunan, lalu di tahun kedua saya pindah jurusan ke Akuntansi. Saya S2 ambil Marketing. Semua itu karena dari awal saya bingung mau jadi apa, terus terang saja, sepertinya kaya asal masuk hehe…
Apakah sejak kecil Bapak bercita-cita sebagai Career Coach?
Tidak pernah sekalipun terpikir untuk menjadi Career Coach. Waktu kecil malah cita-cita saya menjadi tentara. Tapi hampir seperti kebanyakan anak-anak di Indonesia, beranjak dewasa saya bingung mau jadi apa.
Sebenarnya, apa panggilan hidup Bapak?
Panggilan hidup saya sebenarnya adalah untuk mendengarkan orang, mendengarkan curhatan. Berusaha sebisa mungkin membantu orang yang galau. Bercerita kalau saya dulu bukan siapa-siapa, anak bingung dan nggak jelas. Bagaimana sebisa mungkin saya ada untuk orang lain yang juga bingung agar tidak bingung.
Jika boleh tahu, apa misi hidup Bapak?
Menyentuh hidup sebanyak-banyak orang agar lebih bermanfaat bagi mereka dan mendapatkan kebahagiaan hidup.
Apa suka duka Bapak sebagai Career Coach?
Saat kita mengerjakan apa yang kita senangi, percaya gak percaya dukanya nggak kepikiran. Justru sukanya banyak sekali. Bayangkan kalau saya ada panggilan seseorang yang ingin curhat soal karir, mau itu Minggu pagi, Sabtu malam atau di waktu-waktu aneh lainnya, dalam perjalanan menemui orang itu saya bisa sangat bahagia. Karena saya selalu berpikir, dengan saya datang saja paling sederhananya, orang itu akan memiliki teman berbicara.
Apabila berbicara di depan anak-anak sekolah/kuliah, saya seperti diberikan banyak sekali energi dan kebahagiaan luar biasa di mana mereka mendengarkan saya, tersenyum dan tertawa. Padahal yang saya lakukan sederhana. Saya ceritakan kisah hidup saya yang dulu adalah “madesu” (masa depan suram, IPK pas-pasan, tidak aktif berorganisasi). Tapi saat ini justru bersyukur karena merasa masa depan saya cerah hehe.
Orang jaman sekarang sudah tidak butuh dengar teori. Yang mereka butuhkan adalah orang yang bisa mendengarkan, merasakan apa yang mereka rasakan, dan tidak menggurui. Intinya dapat mengerti dan pada akhirnya memberikan beberapa solusi tanpa menjadi seseorang yang sok pintar.
Apa pengalaman paling mengesankan sejauh ini sebagai Career Coach?
Kepercayaan yang diberikan oleh klien-klien saya. Mereka tidak hanya curhat soal karir, tapi juga soal hidup yang lebih luas. Soal keluarga mereka, pacar, persahabatan, dll. Entah kenapa mereka percaya, but they just did.
Melihat usia Bapak yang masih sangat muda dengan berderet prestasi, Anda telah mengantongi berbagai prestasi yang membanggakan. Sebenarnya berapa jam rata-rata Anda istirahat (tidur) setiap harinya?
Terima kasih sudah disebut muda. Saya ingin berjiwa muda terus dan tidak terperangkap siklus hidup yang harus mulai jaim (jaga image), sok bijak apalagi sok tahu.J
Saya pernah tidak menghargai hidup. Pergi di saat anak saya masih tidur dan pulang di saat anak saya sudah tidur. Hingga suatu saat anak saya yang paling besar bilang “kenapa daddy makin jarang di rumah?”.
Cara saya menghadapi hidup langsung berubah. Saya dulu berpikir bekerja untuk keluarga, tapi akhirnya sadar saat anak saya bilang, “apa gunanya saya kerja keras, tapi keluarga saya tidak merasakan kehadiran saya di rumah?”.
Secara lebih luas, akhirnya saya juga selalu berusaha memiliki hidup yang seimbang. Punya waktu untuk keluarga, punya waktu untuk tidur dan hal-hal lain selain pekerjaan. Saya masih bisa tidur 7 – 8 jam sehari sekarang. J Dan dengan demikian, saya benar-benar merasa saya bahagia.
Apa kegiatan Anda di waktu luang?
Saya suka jogging dan melihat anak-anak saya main, mendengarkan lucunya mereka bercerita dan bertingkah seperti layaknya anak-anak. Itu priceless….
Kalau boleh tahu, apa sebenarnya passion Bapak?
Setelah sekian lama mencari, saya tahu persis passion saya saat ini adalah bergaul dengan orang. Sebisa mungkin membantu mereka dengan kekuatan yang saya punya. Passion ini juga saya dapatkan tidak instan, dengan jalan penuh liku. Dulu saya pernah menempatkan uang dan jabatan sebagai passion saya. Tapi ternyata membuat hidup saya tidak bahagia. Karena uang dan jabatan tidak pernah ada akhirnya, dan malah membuat saya lebih tidak peduli terhadap hidup dan orang-orang di sekitar saya. Selalu berusaha lihat melebihi uang dan jabatan, apa sih yang dapat membahagiakan kita?
Dengan berkontribusi terhadap hidup orang lain, itu yang membuat hidup saya berwarna dan bahagia.
Apa motivasi Anda mendirikan Career Guide Indonesia?
Indonesia ini negara dengan orang-orang pintar, tapi sistem pendidikan kita tidak menyiapkan seseorang untuk siap bekerja.
Ini refleksi dari diri saya sendiri. Saya dulu tidak tahu harus mengarahkan karir saya ke mana. Pada akhirnya saya memilih karir yang dapat menghasilkan uang yang banyak untuk saya. 11 bulan pertama pekerjaan saya adalah sebagai Tax Accountant di sebuah perusahaan kontraktor minyak ternama. Mendapatkan gaji yang tinggi dibandingkan fresh graduate lainnya. Tapi ya itu, hanya 11 bulan, karena saya sadar bahwa saya tidak suka dengan pekerjaan itu.
Perjalanan menemukan passion saya juga tidak gampang, saya harus lakukan sendiri tanpa pendamping. Untungnya saya menemukannya. J
Cara pendidikan kita menyiapkan untuk siap di dunia karir sangat kurang. Di dunia nyata itu tidak dapat bergantung hanya pada IPK. Sekolah kita setahu saya jarang yang mengajarkan interpersonal skills maupun selling skill. Seharusnya persiapan karir itu minimal ada 3 SKS di kampus.J
Masyarakat kita juga banyak yang bergerak karena tren dan status. Ini yang menyebabkan pemilihan jalur karir kita suka keliru. Jalur karir harusnya dipilih karena alasan yang sangat mendasar yaitu “passion”.
Career Guide Indonesia dibuat untuk membantu orang agar tidak seperti saya. Orang yang bingung.
Bagaimana suka duka Anda membesarkan Career Guide Indonesia?
Sekali lagi, Career Guide Indonesia adalah bagian dari passion saya. Jadi, lebih banyak sukanya.J Melihat perkembangannya, dari mulai tidak dikenal hingga mulai dilihat dan dikenal orang. Itu seperti melihat anak saya bertumbuh, dari tidak bisa jalan hingga bisa jalan dan lari-lari.J Saya belajar untuk menikmati semua proses ini, jadi tidak merasakan duka.
Jasa apa yang ditawarkan oleh Career Coach Indonesia?
Dari paling sederhana untuk pembuatan Curriculum Vitae, pembicara publik untuk karir dan soft skills, konsultasi dan pendampingan karir.
Cara Career Guide Indonesia membuat CV juga berbeda. Karena tidak mementingkan hanya desain cantik dan penulisan yang bagus, tetapi mencari esensi kualitas seseorang untuk dijual. Inilah yang membedakan dengan layanan pembuatan CV lainnya. Percaya sama saya, desain cantik dan tulisan bak pujangga tidak cukup, kalau dalam CV itu tidak ada nilai jual dalam bentuk kompetensi atau keahlian seseorang. Saat wawancara akan terlihat jelas.
Konsultasi karir yang kita lakukan juga sangat kekinian.J Dilakukan di tempat-tempat nongkrong yang enak, sambil minum kopi atau the. Intinya seperti curhat jaman now.J
Saat jadi pembicara publik, kita pun tidak banyak teori. Justru banyak cerita soal masa lalu madesu yang lucu-lucu. Tapi setelah itu kita membahas tips-tips yang siap dipakai. Jadi no theori, omong kosong.
Kalau boleh tahu, apakah Anda memiliki mentor maupun Coach di balik kesuksesan Anda?
Mentor saya adalah teman-teman saya, klien yang saya temui. Karena siapapun yang saya temui selalu memberikan pelajaran hidup kepada saya.
Menurut Bapak, apa saja permasalahan paling mendasar di dunia pendidikan tinggi Indonesia?
Tidak ada pendidikan untuk persiapan karir. Di Indonesia terbentuk persepsi yang penting pintar akademik. Inilah kenapa kita suka dengar kita menang di berbagai macam olimpiade pelajaran, tetapi saat masuk dunia kerja banyak yang “gemetar” menghadapi kenyataan. Gemetar menghadapi orang asing yang jago berpendapat dan lebih kritis.
Menurut Bapak, apa saja kesalahan yang harus dihindari atau diminimalisir oleh Gen Y Indonesia untuk sukses berkarir?
Suka ikut tren. Tren lagi bikin start up, lalu semua bikin start up. Tren kerja di strartup, lalu semua kerja di startup. Tren sekolah food tech, lalu semua belajar food tech. Lalu sadar kalau gak suka, eh udah terlanjur jalan, susah deh.J
Cuma ngejar duit. Biar bisa tampil beda sama penampilan. Biar bisa terlihat kerena setiap hari ngopi di kafe terkenal, hanya penampilan. Kejar passionnya, duitnya kemungkinan besar pasti datang. Kalaupun duitnya belum datang, paling tidak happy ngerjainnya.
Maunya instan. Suka sombong dan “itung-itungan”. Terlalu percaya diri dengan IPK dan kemampuan akademik, tapi tidak bisa berinteraksi dengan orang lain.
Di balik kesuksesan Anda, tentunya ada begitu buku-buku yang mendukungnya. Apa sih buku favorit yang paling Anda rekomendasikan bagi generasi Y untuk dibaca?
“The Secret”, dan buku-buku lainnya dengan tema power of mind, positive thinking, mestakung.
Buku-buku yang mengisi jiwa kita dengan semangat CAN DO! Sadar tidak sih, kita dididik dengan pemikiran kaku, terkotak, sehingga kita mau apa-apa takut gagal, banyak khawatir, terlalu banyak analisa tapi no action. Buku-buku di atas justru sebaliknya, kita dipaksa untuk berpikir seluas mungkin, kreatif, dan bahwa segalanya itu mungkin, selama kita bilang mungkin.
Siapakah role model Anda (jika Ada)?
Semua orang yang saya temui, saya ambil “sari”nya. Role model saya banyak. Itulah kenapa prinsip saya sebanyak mungkin bertemu dan ngobrol dengan orang.
Kalau boleh tahu, apa ambisi atau cita-cita Anda yang masih belum tercapai?
Punya sekolah karir biar orang Indonesia nggak cuma mentereng di IPK dan lebih siap bekerja.
Bagaimana Anda melihat diri sendiri 5, 10, atau 25 tahun ke depan?
Memberikan manfaat ke lebih banyak orang, sederhana, tapi dalam.
Menurut Bapak, Career Coach yang baik itu seperti apa?
Mengerti orang, memahami apa yang dia alami, dan tidak gampang menghakimi. Coach itu sebenarnya seni mendengar, bukan memberikan instruksi.
Apa karakter yang harus dimiliki oleh seorang Career Coach?
Sabar, sederhana, mau mendengar dan passionnya memang di situ. Yang pasti tidak boleh sok pintar dan merasa lebih dibandingkan yang lainnya.
Apa arti kesuksesan bagi Bapak sebagai seorang Career Coach?
Kalau orang dengan tersenyum bilang terima kasih dengan tulus. Itu tidak ada harganya.
Apa pesan-pesan Bapak bagi para mahasiswa yang ingin menjadi Career Coach?
Tanyakan dulu, apakah itu passion Anda? Kalau ya, gak usah banyak mikir. Coba mulai dari hal sederhana. Ada pepatah, kalau tidak bisa lari, ya jalan dulu. Kalau tidak bisa jalan, ya melangkah dulu. Kalau tidak bisa melangkah, apapun itu yang penting jangan stand still atau tidak bergerak.
Saya memulai Career Guide Indonesia hanya dari layanan membuat CV. Dari sebuah website sederhana, dari hanya sebuah mimpi yang ingin saya wujudkan.
Categories: Sosok