-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Perjalanan Puteri Musi Banyuasin Menuju Universitas Cambridge
Sri Rezeki ialah satu di antara ribuan anak muda Indonesia dengan sederet prestasi gemilang. Di usia yang masih sangat muda, salah satu puteri terbaik kelahiran Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini sekarang menjadi kandidat Doktor di Universitas Cambridge melalui program beasiswa yang amat kompetitif. Sebelumnya dara lulusan ilmu hubungan internasional Universitas Indonesia ini menamatkan pendidikan di Sciences Po Paris, Perancis juga dengan beasiswa penuh. Bagaimana jurus Sri Rezeki meraih sederet prestasi tersebut? Dan apa saja pesannya untuk anak muda Indonesia? Simak wawancara eksklusif Kampusgw.com dengan Sri Rezeki berikut.
Bagaimana pengalaman Anda melewati pendidikan dasar dan menengah?
Pengalaman saya melewati masa SMP dan SMA hampir sama dengan anak-anak SMP dan SMA kebanyakan. Setiap hari saya selalu sempatkan belajar minimal 30 menit. Saya juga harus menghadapi ujian per bulannya karena sekolah saya pada saat itu menerapkan sistem evaluasi per bulan. Saya beberapa kali menjadi juara umum dan menjalani student exchange di British International School selama beberapa bulan. Namun karena saya tinggal di daerah, tentu beberapa akses pendidikan yang saya dapatkan berbeda dengan anak-anak yang tinggal di kota.
Apa motivasi Anda mengambil jurusan ilmu hubungan internasional di jenjang S1?
Motivasinya adalah karena saya ingin menjadi diplomat.
Apa tantangan dan hambatan terberat Anda selama belajar di Universitas Indonesia? Bagaimana Anda mengatasinya?
Tantangan terbesar adalah bagaimana saya harus menyeimbang kegiatan akademis saya dengan kegiatan kemahasiswaan di luar kampus. Cara mengatasinya adalah good time management.
Apa pengalaman yang paling mengesankan selama menjadi mahasiswa S1?
Pengalaman paling mengesankan adalah ketika saya bisa lulus cum laude dengan IPK bagus walau sibuk dengan kegiatan-kegiatan non-akademis lainnya.
Bagaimana liku-liku perjuangan Anda dalam mempersiapkan beasiswa di Paris School of International Affairs?
Persiapan untuk mendapatkan beasiswa di Sciences Po Paris sama seperti menyiapkan beasiswa lainnya, saya tentunya berkutat dengan dokumen, tes, wawancara dan tenggat waktu.
Kegiatan apa saja yang Anda ikuti selama menjadi mahasiswa di Perancis?
Saya aktif di PPI Prancis, salah satu board of Sciences Po Energy Associations, dan juga aktif di beberapa riset, dan aktivis Youth Inclusion di Manila.
Bagaimana cara ampuh yang Anda terapkan ketika mengadapi homesick dan culture shock?
Saya tidak terlalu mengalami culture shock karena saya sering membiasakan diri dengan budaya asing dengan ikut program pertukaran pelajar, membaca buku impor, menonton TV Series yang menceritakan tentang life styles negara lain. Untuk homesick sendiri saya biasanya tidak terlalu didera homesick karena waktu saya sudah di-occupy oleh beberapa kegiatan. Paling ketika saya sakit, saya merasa homesick karena hampir tidak melakukan apa-apa sehingga punya banyak waktu kosong untuk homesick, hehe..
Salah satu kendala utama pelajar Indonesia takut mendaftar kuliah di mancanegara ialah bahasa. Bagaimana cara Anda menguasai bahasa asing? Adakah tips, trik, atau pesan khusus untuk teman-teman di Indonesia?
Menguasai bahasa asing itu tidak dapat dikuasai hanya dalam waktu satu malam istilahnya. Butuh waktu dan harus terbiasa. Caranya untuk terbiasa adalah dengan sering dengan mendengar musik, menonton tv, menonton teater, berinteraksi dengan native speakers.
Di usia yang masih terbilang muda saat ini, Anda sedang menempuh jenjang S3 di salah satu kampus terbaik di dunia. Bisa Anda ceritakan perjalanan Anda mendaftar di Cambridge University sampai mendapatkan beasiswa penuh?
Prosesnya sangat panjang, sudah saya ceritakan di blog saya yaitu http://srirezekifauzi.blogspot.com/
Dengan sederat prestasi gemilang Anda sejauh ini, seberapa besar dukungan orang tua dan teman-teman terdekat dalam pencapaian tersebut?
Orang tua saya sangat mendukung dan mendoakan setiap aktivitas saya, saya juga selalu meminta doa dari orang tua saya setiap kali akan melakukan aktivitas-aktivitas penting.
Belajar dari pengalaman Anda kuliah di luar negeri, Apa harapan Anda untuk pemerintah Indonesia ke depan untuk memajukan pendidikan di dalam negeri?
Harapan saya kepada pemerintah untuk memajukan pendidikann dalam negeri adalah dengan tidak terlalu sering mengubah-ubah kurikulum pendidikan karena hal tersebut tidak efektif dan boros dana. Buat satu blue print dan stick terhadap blue print tersebut dengan mungkin beberapa adjustment. Perbanyak beasiswa dalam dan luar negeri.
Apa pesan-pesan Anda untuk anak-anak Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri?
Pesan saya untuk yang ingin kuliah di negara lain adalah mantapkan niat, jangan malas, dan jangan niat kuliah di luar negeri cuman karena negara yang ingin dituju, tapi pentingkan juga ilmu apa yang akan didapatkan. Sehingga ketika selesai sekolah bisa berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan yang terpenting negara. Kalau hanya sekedar kuliah di luar negeri itu tidak keren, tapi kalau berhasil berguna bagi bangsa sendiri itu baru keren.
Categories: Sosok
Posted: Dec 11, 2014 14:42
afri sitiawan
Posted: Dec 22, 2014 09:45
Surya Alam