-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Mau Ambil Jurusan Hubungan Internasional? Susli Lie: Memperjuangkan Layanan Pinjaman Pendidikan Terjangkau Untuk Semua
Setiap tahun, jutaan lulusan SMA/sederajat tak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena lemahnya ekonomi. Terdenga klise memang. Namun, faktanya memang demikian.
Sementara itu, beasiswa memang makin populer dari tahun ke tahun. Namun, lebih banyak yang gagal mendapatkannya daripada yang menerima karena terbatasnya kuota.
Dana Cita adalah salah satu solusi untuk siapapun yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun terkendala biaya. Perusahaan rintisan ini lahir untuk mewujudkan pendidikan terjangkau untuk semua kalangan.
Dana Cita lahir bukan tiba-tiba. Ia didirikan oleh seorang wanita yang sangat inspiratif. Perempuan asal Jakarta yang berkesempatan menempuh kuliah hingga bekerja di Amerika Serikat.
Adalah Susli Lie yang bersama rekannya membesut Dana Cita. Sebuah gebrakan yang awalnya hanya terbatas ide namun akhirnya menjadi kenyataan berkat dedikasi, passion, dan panggilan hidup untuk membantu sesama.
Siapa sosok Susli Lie? Apa yang melatarbelakanginya mendirikan Dana Cita? Dan bagaimana liku-liku perjuangannya hingga sukses seperti sekarang? Simak nukilan wawancara berikut ya.
Siapakah nama lengkap Anda?
Bisa diceritakan latar belakang pendidikan Anda?
Lahir dan besar di Jakarta, saya bersyukur memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan S1 di YaleUniversity dalam jurusan Ekonomi. Setelah berkarir dalam dunia jasa keuangan, saya kemudian melanjutkan studi S2 di Wharton School, University of Pennsylvania dalam program MBA dan Johns Hopkins University dalam program Masters in International Relations.
Apa kesibukan utama Anda sehari-hari?
Untuk sekarang, kesibukan utama saya terfokus kepada Dana Cita, sebagai co-founder sebuah perusahaan early stage startup . Di luar kerja, saya senang melakukan hal-hal kreatif seperti menulis calligraphy , watercolor painting , dan sesekali saya dan teman-teman akan menggelar konser amatir di mana saya jadi vokalis.
Anda dikenal sebagai cofounder Dana Cita. Apa motivasi Anda mendirikan platform tersebut?
Saya dan co-founder saya, Naga, kedua-duanya merasa sangat beruntung bahwa kami dapat menempuh pendidikan tinggi yang menjadi titik awal dari segala pencapaian kami sampai hari ini. Secara pribadi, semua perjalanan pendidikan saya dimungkinkan dengan adanya beasiswa, meskipun tidak 100%. Namun ketika saya melihat bahwa tidak semua pelajar mampu membiayai pendidikan tinggi dan tidak semua akan menerima beasiswa, saya merasa terdorong untuk memadukan latar belakang kerja saya di bidang jasa keuangan dengan kebutuhan yang ada, yaitu akses pendidikan tinggi yang terbatas, sehingga hadirlah Dana Cita di awal tahun 2017 sebagai solusi pembiayaan pendidikan yang terjangkau di Indonesia.
Bagaimana perjalanan karir Anda sebelum membesut Dana Cita?
Karir saya bermula di tahun 2005 sebagai konsultan manajemen spesialisasi financial services dengan Oliver Wyman, di New York. Setelah empat tahun, saya diangkat menjadi Asia-Pacific Chief of Staff yang pertama bagi Oliver Wyman.
Seiring dengan ketertarikan saya untuk terjun ke dunia investasi, saya kemudian sempat bekerja di beberapa perusahaan private equity dan venture capital yaitu Quvat Capital, LeapFrog Investments, dan Modal Ventura YCAB di Indonesia. Sejak tahun 2014, saya semakin terdorong untuk fokus kepada student loans terutama di negara berkembang, maka saya sempat menjadi Pimpinan Tim Konsultan untuk Asian Development Bank dan World Bank di Filipina dan Afrika Barat untuk mengembangkan skema pinjaman pendidikan tinggi.
Bagaimana tantangan Anda dalam membangun dan membesarkan Dana Cita?
Butuh effort yang cukup besar namun menarik untuk menyampaikan pesan bahwa kami beserta solusi yang kami tawarkan ada dan hadir di Indonesia. Banyak orang di Indonesia memahami bahwa tidak ada atau minim sekali solusi finansial untuk pendidikan tinggi – tentunya di luar solusi beasiswa.
Sejak kapan Dana Cita berdiri?
Awal 2017.
Kalau boleh tahu apa misi Dana Cita?
Dana Cita hadir untuk mewujudkan cita-cita setiap pelajar Indonesia melalui pinjaman pendidikan yang terjangkau.
Apa saja sih program atau layanan Dana Cita?
Saat ini, kami fokus sepenuhnya kepada pinjaman pendidikan untuk pelajar dan calon pelajar yang ingin menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Selama ini, siapa saja partner yang telah mendukung Dana Cita?
Ekosistem bisnis kami terdiri dari pemerintah – dalam hal ini diwakili oleh OJK, para investor, dan berbagai lembaga pendidikan tinggi sebagai mitra penyaluran pinjaman kami.
Bagaimana respon dunia pendidikan, pemerintah atau siswa sendiri dengan layanan Dana Cita?
Kami beruntung Presiden kita Joko Widodo juga melempar visi yang sama pada pertengahan bulan Maret 2018. Meskipun kami melihat skema student loan sebagai skema yang hangat diperdebatkan untung ruginya – sebagaimana kebijakan strategis pemerintah lainnya, kami berdiri di sisi optimis yang percaya bahwa jarak antara kaum muda sebagai masa depan bangsa dengan pendidikan tinggi berkualitas hanyalah sejauh keberadaan bantuan pembiayaan.
Apa saja kelebihan Dana Citadibandingkan dengan kompetitor?
Kami adalah sebuah perusahaan dengan visi sosial, di mana kami percaya bahwa inovasi teknologi di bidang finansial dapat digunakan untuk mempermudah akses pendidikan tinggi melalui penggalangan dan penyaluran dana yang lebih cepat, efektif, dan terjangkau bagi peminjam kami. Proses aplikasi yang cepat dan ringkas akan memudahkan para peminjam kami mendapatkan kepastian sehingga perencanaan pendidikan tinggi menjadi jauh lebih mudah dilakukan.
Dengan sistem dua peminjam, di mana pelajar menggandeng seorang wali untuk mengajukan permohonan, kami dapat memberikan pinjaman sampai dengan 100% biaya kuliah, dengan tenor yang lebih panjang (maksimal 6 tahun) dan cicilan bulanan yang terjangkau. Dengan demikian, kami harap dapat mendorong pelajar berprestasi yang tadinya tidak akan mendaftar kuliah karena masalah pembiayaan untuk berani melanjutkan studi mereka tanpa khawatir dengan bantuan pinjaman Dana Cita.
Berapa besar maksimal (dan minimal) pinjaman yang diberikan oleh Dana Cita?
Kami menawarkan jumlah pinjaman sampai dengan maksimal seluruh biaya pendidikan dan periode pengembalian sampai dengan dua kali dari periode studi yang tersisa. Besaran pinjaman akan tergantung pada evaluasi kredit kami akan pelajar dan wali peminjam.
Apa saja syarat menjadi penerima manfaat Dana Cita?
Sangat simpel : Warga Negara Indonesia yang telah diterima atau sedang menempuh pendidikan di salah satu lembaga pendidikan tinggi atau lembaga pelatihan yang terakreditasi. Lebih lanjut, kami mensyaratkan setiap pengajuan dilengkapi dengan penjamin yang biasanya adalah orang tua dari peminjam kami. Penjamin tersebut harus memiliki penghasilan yang dapat diverifikasi.
Sejauh ini bagaimana dengan cakupan penerima manfaat pinjaman? Apakah baru untuk mahasiswa/pelajar dari Jabodetabek? ataukah sudah menasional?
Kami menerima permohonan pengajuan untuk semua pelajar di Indonesia. Sejauh ini para peminjam kami berasal dari 27 lembaga pendidikan tinggi di Indonesia – bukan hanya pelajar di Jabodetabek saja. Kami percaya semua anak muda di Indonesia wajib dan berhak mendapatkan akses financial help yang sama.
Apakah ada program Student Loan sejenis di luar negeri yang menjadi benchmark?
Skema student loan sudah relatif umum di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, sehingga wajar kami banyak belajar dari beberapa company yang sudah lebih dulu terjun di dalam bidang ini. Adapun demikian, kami ingin memastikan bahwa skema dan bisnis model yang kami bangun selalu mengacu kepada kondisi spesifik di Indonesia.
Sebagai contoh, skema student loan di negara maju hampir selalu mendapatkan sokongan pendanaan dari pemerintah, baik subsidi maupun pendanaan langsung, namun di Indonesia, mengingat 20% dari APBN kami sudah ditetapkan untuk pendidikan dengan fokus pada tingkat dasar dan menengah, maka skema yang serupa akan sulit diterapkan.
Bagaimana publik bisa membantu program-programnya?
Dengan misi besar yang kami miliki, kami percaya bahwa sudah seharusnya semakin banyak anak muda (dan juga keluarga) mengetahui akan keberadaan dan layanan kami. Masyarakat luas bisa membantu menyampaikan pesan bahwa solusi pembiayaan untuk menggapai cita-cita lewat pendidikan tinggi nyata dan ada di Indonesia dan bisa dipelajari dengan mudah di situs kami www.danacita.com dan semua media sosial kami.
Bagaimana dengan funding dan financing. Apakah Danacita bekerjasama dengan lembaga tertentu?
Sama seperti perusahaan fintech lending lainnya, Dana Cita bekerja sama dengan berbagai sumber untuk menggalang dana guna disalurkan untuk pinjaman pendidikan kepada peminjam kami. Sumber-sumber tersebut mencakupi lembaga dan individu, seperti yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bagaimana Anda melihat Dana Cita pada 5, 10, atau 25 tahun mendatang?
Kami sangat ingin berpartisipasi dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, dengan indikator kuantitatif berupa naiknya Angka Partisipasi Kasar perguruan tinggi di Indonesia, yang sekarang masih berada di kisaran 28%. Selain itu, kami bermimpi agar Dana Cita menjadi top of mind ketika seseorang memutuskan untuk menempuh pendidikan tinggi. Calon pelajar seharusnya menaruh fokus terbesar mereka kepada bagaimana diterima di perguruan tinggi impiannya, bukan masalah finansial yang mereka hadapi.
Apa harapan Anda kepada pemerintah, media, lembaga pembiayaan/perbankan, perguruan tinggi, dan masyrakat sipil terkait program Danacita?
Sesuai dengan tagline kami “Bersama, mari wujudkan pendidikan terjangkau untuk semua ”.
Categories: Sosok