-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Usaha Sekali Saja Tidaklah Cukup
If you can imagine it, you can achieve it; if you can dream it, you can become it. Itu adalah salah satu ungkapan dari William Arthur Ward yang selalu membuat saya untuk tidak berhenti bermimpi. Kalau berbicara tentang mimpi, saya teringat dengan salah satu golden way-nya Pak Mario Teguh. Lebih kurang substansinya begini “Kamu akan mati, kalau tidak berani bermimpi.”
Dalam kontek mencari beasiswa, rumus seperti itu juga berlaku. Jangankan tidak berani bermimpi, takut dengan kegagalan saja tidak boleh. Artinya, harus tetap optimis meskipun keberuntungan belum berpihak kepada kita.
Pengalaman tersebut saya alami sendiri. Saya baru saja mendapatkan pengumuman bahwa terpilih sebagai salah satu peserta dalam Program Pertukaran Pemuda Muslim Indonesia Australia Tahun 2012. Ada 10 peserta yang terpilih dari seluruh Indonesia. Program ini short term, hanya dua minggu di Australia. Karena dibagi 2 gelombang keberangkatan, saya mendapatkan gelombang ke-2 bersama 4 rekan lainnya yang berangkat pada 11-24 Juni 2012, sedangkan 5 rekan lainnya bergabung dalam gelombang pertama dan berada di Australia dari 23 April sampai dengan 6 Mei 2012. Meskipun programnya jangka pendek, bagi Saya bukan durasinya yang penting, tapi proses dan pengalamannya tentu saja priceless ever.
Belajar pada proses, mungkin itu pelajaran penting yang ingin saya bagikan kepada kawan-kawan Kampusgw.com. Kedua, Never ever hands up! Jangan pernah ada kata menyerah. Sekali saja tidak cukup untuk anda katakan kalau anda tidak sukses. Untuk sahabat ketahui saja, dari 2 pengalaman beasiswa yang saya dapatkan, kedua-duanya baru lulus pada kali kedua. Kegagalan pertama tidak membuat Saya menurun semangat, apalagi putus asa. I have enough guts to try it.
Pengalaman ketika Saya mendaftar beasiswa Indonesia English Language Program (IESLP) tidak lulus ketika pertama kali saya mendaftar pada tahun 2009. Kemudian, dengan semangat dan impian yang semakin tinggi pada tahun 2010, saya mencoba sekali lagi, dan Alhamdulillah Saya lulus dan bisa belajar selama delapan minggu di Ohio University, Amerika Serikat.
Selanjutnya, program Pertukaran Pemuda Muslim Indonesia-Australia 2012 juga melewati pengalaman yang sama. Tahun 2011, saya mendaftar pertama juga tidak lulus dan hanya sampai pada tahap seleksi wawancara di Jakarta. Tahun 2012 saya ikut mendaftar kembali. Tuhan Maha Pemurah, Dia memberikan kesempatan berkunjung ke Australia.
Pelajaran Dari Kegagalan
Pengalaman tidak lulus pada kali pertama, Saya belajar beberapa hal penting yang mungkin berguna buat sahabat pembaca. Pertama, dengan gagal pada tahap pertama, membuat Saya semakin membuat persiapan yang lebih matang. Dan jujur, kali kedua membuat persiapan lebih mudah. Pengisian formulir semakin lengkap, membuat letter of motivation semakain mengalir, penyusunan berkas jauh lebih rapi, mencari surat rekomendasi lebih cepat dapatnya, dsb.
Kedua, tentu saja usaha saya semakin keras dan lebih dari tahap pertama, karena Saya tidak mau gagal lagi seperti tahun pertama.
Ketiga, dengan gagal pada tahap pertama, Setidaknya menjadi guru kepada saya di mana kekurangan Saya. Nah kali kedua tentu saja saya berusaha semaksimal mungkin untuk menutup “lubang” tersebut.
Manfaat keempat yaitu masalah mental. Pada saat saya mendaftar kedua kalinya, emosional saya lebih bisa terkontrol, lebih ”nyantai”, rileks, dan stabil. Hal itu saya alami terutama pada saat wawancara di Universitas Paramadina, Jakarta.
Selanjutnya, tentu saja dengan ada kegagalan tahap pertama, menambah teman saya karena mempunyai teman dan relasi baru pada tahun kedua. Mereka adalah modal sosial yang sangat berharga untuk saling bermutualisme nantinya.
Kemudian pelajaran terpenting lainnya adalah, segala sesuatu itu akan indah pada saatnya. Kedengarannya romantis dan “lebay” mungkin, tapi saya yakin bahwa Allah tahu kalau saya akan mendapatkan yang terbaik pada saat yang tepat. Kalau saya lewat tahun 2011, tentu saja ada hal penting lain yang harus saya korbankan. Tapi Allah memberikannya kemudian, dan itulah waktu yang paling tepat.
Last but not least, Saya ingin menyampaikan kepada kawan-kawan yang sedang berburu beasiswa. Buat yang sudah mendaftar berulang kali, mendaftar di sana-sini, tapi belum beruntung juga, jangan pernah putus asa! Never Ever Stop dreaming. Sekali saja tidak cukup! Percayalah Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita.
George Bernard Shaw mengatakan “Orang gagal selalu menyalahkan keadaan untuk sesuatu yang terjadi pada dirinya. Orang sukses selalu bangkit dan mencari situasi yang mereka inginkan. Jika tidak menemukannya, mereka akan menciptakannya.”
Terakhir, ada pesan keramat dari Bapak Agoes IIEF Jakarta, beliau berpesan ketika kami balik dari Amerika Serikat. Second time is always easier than the first one. So, keep fighting like a tiger and win like a champion.
Muhammad Adam
Alumni STAIN Malikussaleh Lhokseumawe Aceh | Facebook | Twitter
Categories: Sosok