-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
6 Jurus Membangun Network
Kompetisi makin gila. Apapun bidangnya, kesengitan makin menjadi-jadi. Pasalnya, setiap individu dan organisasi ingin menjadi pemenang. Wajar saja sih, karena siapapun berlomba-lomba menjadi yang terbaik.
Untuk menjadi yang terbaik, untuk bisa sukses, jejaring (network) ialah kunci yang tak bisa ditawar. Karena makin kuat jaringan yang dimiliki, makin besar pula peluang untuk berhasil.
Hal yang sederhana bisa dilihat pada fresh graduates. Survei membuktikan bahwa sebagian besar pekerjaan justru didapatkan dari mulut ke mulut alias lewat jaringan. Entah jejaring satu almamater, satu organisasi kemahasiswaan, satu komunitas atau satu klub olahraga. Itu artinya, lamaran kerja formal memang masih perlu tapi sudah tidak bisa dijadikan satu-satunya cara.
Cerita lainnya bisa kita cerna untuk penjualan atau pengembangan bisnis. Orang yang sukses di bidang ini tentu yang bisa membangun, membina, dan memperkuat jaringan yang dimiliki. Orang-orang yang memiliki sedikit kenalan atau teman justru peluangnya lebih kecil.
Nah bagi kamu yang sekarang merasa rendah diri di bidang networking, jangan kecil hati. Pasalnya, jejaring bisa dipelajari siapa saja kok. Asalkan ada kemauan saja intinya. Berikut ialah 6 (enam) jurus membangun jaringan versi Kampusgw.com.
Memberi Duluan
Kita mungkin sudah familiar sekali dengan istilah “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Apa maksudnya? Sederhana saja sih, memberi itu lebih baik daripada menerima. Oleh karena itu, kunci pertama untuk berjejaring ialah memberi. Toh tidak harus dalam bentuk uang kok. Kamu bisa memberi tenaga, pikiran, gagasan, keahlian, dan seterusnya. Di kemudian hari, disadari atau tidak orang yang kamu beri biasanya akan memberi balik.
Tulus
Ketulusan merupakan hal yang tak boleh kamu lupakan. Karena setiap orang bisa menangkap “radar” apakah kamu mendekatinya dengan tulus atau tidak. Mereka tahu kok kamu dekat karena ada maunya saja atau sebaliknya. Jadi, kuncinya sih jangan mendekati seseorang ketika kamu sedang membutuhkannya saja. Jadilah pribadi yang otentik. Tunjukkan ketulusanmu. Bahwasannya membangun silaturrahmi itu bermula dari hati, bukan dari perut.
Niat
Niat ialah segalanya. Karena dari sinilah kamu bisa mengukur motivasi diri. Tidak terkecuali dalam membangun network. Tanya deh kepada diri sendiri, mengapa sih saya harus berjejaring? Apa tujuannya? Jika sudah tercapai, so what?
Mendengarkan
Siapapun akan merasa berharga jika didengarkan ceritanya. Nah, jika sudah tahu demikian kamu harus meningkatkan kemampuan mendengar ya. Biasanya orang akan merasa nyaman kalau curahan hatinya diterima orang lain. Oleh karena itu, dengarkan saja. Jangan pernah memotong pembicaraan. Tapi, kenali lebih dalam orang yang kamu ajak berbicara.
Bekerjasama
Jika kamu merasa sudah dekat dengan seseorang, ada baiknya untuk bekerjasama. Kamu bisa ikut membantu kegiatannya. Sebaliknya, mereka bisa ikut andil dalam mendukung proyekmu. Lebih baik lagi, kalian membuat proyek bersama yang benar-benar baru. Sebisa mungkin, proyek tersebut merupakan titik temu dari gagasan bersama. Bukan berat sebelah. So, bersinergi atau berkolaborasi jangan dilupakan.
Kualitas
Mengenal banyak orang sih baik. Tapi akan lebih baik lagi kamu juga dikenal mereka. Itu artinya apa? Kualitas jelas lebih baik daripada kuantitas. Kamu bisa saja memiliki seratus ribu teman, tapi jika tidak saling mengenal atau tidak ada tindak lanjut komukasi buat apa? Akan lebih baik dengan sedikit kontak tapi tingkat kedalaman hubungan tinggi to? Tentu, kuantitas yang diiringi dengan kualitas akan jauh lebih baik lagi.
Sumber gambar: 123RF.com
Categories: Tips