-
Konsultasi jurusan kuliah?
-
Mempersiapkan beasiswa?
-
Ingin sukses berkarir?
-
Atau mengembangkan diri?
Tips Sukses Mengarungi Dunia Kampus
Kuliah bukan sekedar bagaimana mahasiswa/i di dalamnya mempelajari ilmu sesuai dengan peminatannya masing-masing. Menempuh pendidikan di perguruan tinggi merupakan proses berpikir. Adanya sebuah pembagian kerja menjadikan produk yang dihasilkan dari universitas adalah seseorang yang terdidik bukan terlatih. Karena itu jika sudah masuk dalam universitas, jangan disia-siakan. Pepatah mengucapkan dan telah terinternalisasi dalam kehidupan semua, “banyak jalan menuju negeri China”. Pepatah tersebut mungkin akan tepat jika disematkan kepada mahasiswa yang mana tujuan akirnya adalah pendidikan. Semua bisa dicapai namun semua itu masalah pilihan semata.
Beberapa hal dibawah ini adalah tips bagaimana menuju “China” –pendidikan yang diinginkan – tentunya berdasarkan pengalaman penulis.
Menjadi aktivis
Tips pertama adalah menjadi aktivis. Istilah aktivis oleh orang tua kita masih didominasi oleh pengetahuan bahwa label tersebut identik dengan aksi (demo) yang cenderung anarkis. Namun penulis dalam hal ini mengajak untuk tidak hanya pandai dalam melakukan aksi, akan tetapi menjadi mahasiswa yang memiliki kapasitas “lebih”. Misalnya, menekuni bidang penulisan, penelitian, pengembangan sumber daya manusia, atau wirausaha. Ketika kalian semua memiliki kapasitas tersebut, maka modal sumber daya pribadi memiliki nilai lebih. Untuk mewujudkan hal itu, jangan menjadi mahasiswa yang kuliah, kos atau pulang ke rumah, perpustakaan. Kegiatan kongkow bisa dikategorikan bermanfaat jika dalam konteks melakukan diskusi apa yang akan dibahas demi menunjang kegiatan akademik atau pengembangan diri.
Pilihlah dan masuk menjadi anggota organisasi intra atau ekstra sekalipun selama dalam ranah legal, tidak dilarang oleh negara (ilegal), dan kriminal. Makna yang kalian dapatkan sangat beragam jika menjadi aktivis. Berupa jaringan yang berguna bagi masa depan atau jangka pendek. Menjadi aktivis akan mendapatkan ilmu yang belum tentu akan didapatkan jika hanya berkutat pada pola kuliah, perpustakaan, kos/pulang kerumah.
Memilih lingkungan
Lingkungan yang saat ini kalian pilih memang tidak akan mencerminkan bagaimana masa depan. Namun bisa menjadi langkah awal dalam merintis sebuah masa depan. Penulis tidak berhak melarang teman-teman melakukan kesenangan di lingkungan tertentu. Akan lebih bernilai positif jika dapat bergaul dengan komunitas-komunitas yang berkutat dalam ranah intelektual atau olahraga.
Pilihkan lingkungan yang mendorong profesi untuk masa depan, mulai dari kalangan profesional, birokrat, politisi, pengusaha, ilmuwan, dan masih banyak yang lainnya. Contohnya, jika kalian bergabung dengan mahasiswa yang gemar diskusi, maka pengetahuan akan bertambah. Suka nongkrong dengan mahasiswa membicarakan fotografi maka kalian akan mengetahui seni dan teknik dalam fotografi dan seterusnya. Pemilihan lingkungan akan membantu dalam proses perkuliahan, keingintahuan, dan wawasan umum yang berguna kelak. Secara sistematis maka pikiran dan minat akan dibentuk pula oleh kalian dalam memilih lingkungan. Karena itu akan membantu dalam memetakan minat serta tujuan yang dilakukan setelah lulus dari jenjang pendidikan.
Mengatur Waktu
Kuliah esensinya bukan terletak bagaimana kita mendapatkan IPK, karena sebetulnya itu hanyalah poin plus. Mengerti, menambah wawasan serta dapat mengembangkan keilmuan akan lebih bermanfaat ke depannya. Pergaulan penting untuk mengetahui potensi diri sendiri akan tetapi mengatur waktu adalah hal yang vital bagi kesuksesan selanjutnya. Aktivitas yang padat dan ditambah perkuliahan akan menjadi sangat bermanfaat jika tepat dalam mengatur waktu. Upayakan membuat jadwal aktivitas apa yang akan dilakukan mulai bangun tidur sampai menjelang waktu tidur. Tentunya semua aktivitas kalian akan berjalan secara maksimal dengan mengatur semua jadwal tersebut. Jika mengatur diri sendiri saja kesusahan bagaimana mau mengatur masa depan kalian?
Kerja intelektual
Masalah biaya dalam menempuh perkuliahan sangat vital bagi mahasiswa. Tapi menyiasati isu itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa dengan mencari kerja sampingan seperti menjaga toko, menjadi panitia event, bisnis jual beli atau yang lainnya merupakan hal wajar asalkan dapat membagi konsentrasi. Namun ada cara jitu mencari kumpulan rupiah dengan bekerja yang bersesuaian dengan aktivitas kuliah yang ditempuh. Inilah yang disebut dengan kerja intelektual. Aktif di lembaga kajian adalah salah satu pintu masuk pertama, bisa juga melalui dosen yang disibukkan bukan dengan jabatannya. Beranikan dirimu untuk bertanya kepada dosen yang bersangkutan perihal bidang yang ditekuninya. Tindak lanjutilah dengan tepat mengenai kelebihan atau ide pemikiran tertentu dengan tujuan agar dosen tersebut mau membantumu. Hasil yang didapatkan tidak kalah (secara nominalnya) dibandingkan dengan kerja sampingan yang lainnya. Kelebihan yang kalian dapatkan dari kerja intelektual adalah menambah pengetahuan, ajang mencari jaringan sosial lebih luas lagi, mengasah cara berpikir ilmiah, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang kalian tekuni.
Aktif membentuk kelompok diskusi
Memiliki kemampuan yang lebih dan sangat aktif di kelas tidak menjamin melancarkan semua yang dibutuhkan dalam perkuliahan. Menara gading adalah bangunan yang menjulang tinggi, begitu pula dengan ilmu yang kalian miliki. Akan menjadi menara gading ketika tidak ingin berbagi. Karena ilmu menjadi berguna jika berbagi dengan orang lain. Membentuk kelompok diskusi akan memudahkan dalam berpikir, dan secara logika argumen yang kita ucapkan akan menjadi kuat ketika memiliki landasan yang kuat secara empiris. Kita tidak bisa selalu benar sendiri, karena isi kepala orang lain dapat memunculkan inovasi pengetahuan jika ada penggabungan antara ide yang kita miliki dengan gagasan orang lain. Kelebihan yang kalian miliki dengan membentuk kelompok diskusi, secara jangka pendek kalau ada kuis atau menjelang UAS permasalahan yang belum dipahami akan dapat mudah dipecahkan bersama-sama.
Berawal dari kelompok diskusi pertahankan, komunitas kalian tersebut. Jika ada interaksi sosial yang terus menerus, maka kepercayaan akan kalian dapatkan dari teman. Begitu pula sebaliknya dan janganlah disia-siakan. Cara mempereratnya bisa dengan mencari basecamp guna menambah intensitas bersama dan dapat digunakan sebagai rumah kontrakan baru. Jika hal tersebut tercapai, maka kalian tidak akan kesepian seperti dalam kamar kos seorang diri. Karena biaya menjadi lebih murah jika anggota bertambah. Dengan begitu, naluri menghemat biaya dapat terwujud.***
*Artikel ini ditulis oleh Rahmat Fauzi Saleh, Mahasiswa Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia
Categories: Tips